Saudaraku yang terkasih, hari ini kita akan berbicara tentang pentingnya membangun koneksi yang sejati dalam hidup kita sebagai jemaat. Kita hidup di dunia yang serba cepat dan serba terhubung oleh teknologi. Namun, meskipun kita terhubung melalui berbagai alat dan media, sering kali kita merasa terasing satu sama lain. Kita mungkin berinteraksi, tetapi hubungan kita bisa saja dangkal, tanpa kedalaman dan makna. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melihat bagaimana kita bisa membangun koneksi yang sejati, tidak hanya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama kita dalam jemaat ini.
1. Koneksi dengan Tuhan sebagai Fondasi Utama
Sebelum kita bisa membangun hubungan yang baik dengan sesama, kita harus terlebih dahulu memiliki koneksi yang kuat dengan Tuhan. Kita sebagai jemaat dipanggil untuk hidup dalam hubungan yang intim dengan Tuhan, melalui doa, ibadah, dan pembacaan Firman-Nya.
Dalam Yohanes 15:5, Yesus berkata, “Akulah pokok anggur, kamu adalah ranting-rantingnya. Barangsiapa tetap di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, karena di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
Koneksi yang kuat dengan Tuhan adalah sumber kekuatan kita untuk dapat membangun hubungan yang sehat dan penuh kasih dengan orang lain. Tanpa Tuhan, kita tidak dapat mengasihi sesama dengan tulus dan murni. Tuhan adalah pokok yang memberi kita kehidupan, dan melalui-Nya kita dapat mempererat hubungan kita satu sama lain dalam jemaat.
2. Koneksi dalam Jemaat: Mengasihi dan Menghargai Sesama
Sebagai jemaat, kita dipanggil untuk saling mengasihi dan membangun hubungan yang harmonis. Dalam 1 Yohanes 4:7-8, kita diajarkan, “Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, karena Allah adalah kasih.”
Koneksi yang sejati di dalam jemaat tidak hanya terbatas pada pertemuan fisik atau kebersamaan dalam ibadah. Koneksi itu juga tercermin dalam bagaimana kita saling peduli, saling mendukung, dan saling menguatkan. Kita tidak boleh hanya datang ke gereja untuk memenuhi kewajiban, tetapi kita dipanggil untuk menjalin hubungan yang saling membangun dan memberi dampak positif satu sama lain.
Apakah kita bisa saling mendengarkan ketika sesama kita membutuhkan? Apakah kita mampu memberikan perhatian kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan? Koneksi sejati dalam jemaat adalah ketika kita berusaha untuk saling mengenal, bukan hanya dari luar, tetapi juga dari dalam hati.
3. Koneksi yang Membangun: Tidak Ada Pemisahan di Dalam Kristus
Dalam jemaat, terkadang kita dapat merasa ada perbedaan, baik dalam latar belakang, usia, atau status sosial. Namun, dalam Kristus, tidak ada pemisahan. Kita semua adalah satu tubuh, satu keluarga besar yang saling melengkapi. Efesus 4:3 mengingatkan kita untuk “berusaha memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera.”
Koneksi yang membangun di dalam jemaat adalah koneksi yang mengutamakan persatuan, bukan perpecahan. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita dipanggil untuk merawat hubungan dengan saling menguatkan dan tidak membiarkan perbedaan atau konflik menghalangi persatuan kita. Setiap individu memiliki peran penting dalam gereja, dan kita saling membutuhkan satu sama lain.
4. Koneksi dalam Doa: Menyatukan Hati dan Pikiran
Salah satu cara terbaik untuk membangun koneksi di dalam jemaat adalah melalui doa. Ketika kita berdoa bersama, kita menyatukan hati dan pikiran kita di hadapan Tuhan. Doa adalah sarana untuk saling menguatkan dan mendoakan kebutuhan satu sama lain.
Yesus mengajarkan kita dalam Matius 18:20, “Karena dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Dalam doa bersama, kita merasakan kehadiran Tuhan dan merasakan kekuatan dari ikatan yang terjalin di antara kita.
Kesimpulan:
Saudaraku, mari kita terus membangun koneksi yang sejati dalam jemaat ini. Koneksi yang dimulai dengan hubungan yang kuat dengan Tuhan, yang diteruskan dengan kasih dan perhatian satu sama lain, dan yang dipelihara dengan persatuan dalam tubuh Kristus. Jangan biarkan jarak atau perbedaan memisahkan kita, tetapi mari kita berusaha untuk membangun ikatan yang semakin erat, yang dapat membawa damai, sukacita, dan kekuatan bagi kita semua.
Dengan membangun koneksi yang sejati, kita tidak hanya menguatkan jemaat ini, tetapi juga menjadi saksi bagi dunia bahwa kasih Kristus ada di tengah-tengah kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua untuk senantiasa membangun hubungan yang penuh kasih dan saling mendukung dalam jemaat ini.
Amin.