Interpret in your Context

Interpret in your Context :  TAFSIRKAN DALAM KONTEKS ANDA

Tidaklah cukup hanya mengetahui apa yang Allah katakan dalam Firman-Nya kepada orang Yahudi kuno dan orang Kristen abad pertama. Kita ingin mengambil langkah selanjutnya dan menafsirkan Alkitab dalam konteks kita sendiri. Donald Sunukjian meringkas proses penafsiran ini dalam dua frasa. Pertama, ia berkata, “Lihatlah apa yang Allah katakan…” dan kedua, “Lihatlah apa yang Allah katakan… kepada kita!” Godaan bagi banyak pengkhotbah, khususnya, dan bagi orang Kristen pada umumnya, adalah membaca Alkitab dengan berfokus pada frasa yang kedua dan melewatkan frasa yang pertama. Jalan pintas inilah yang menyebabkan banyak orang terjerumus ke dalam penafsiran yang salah.

Setelah kita memahami sebaik mungkin apa yang Firman Allah katakan kepada pendengar dan pembaca aslinya, kita dapat mengalihkan perhatian kita kepada para pendengar masa kini.

Berikut adalah tiga pertanyaan yang dapat kita ajukan kepada teks dari sudut pandang pendengar kita:

(1) Apakah asumsi-asumsi mereka?

(2) Apa yang menjadi perhatian mereka?

(3) Apa pertanyaan mereka? Sekali lagi, setiap orang membaca teks melalui lensa tertentu.

Mengantisipasi asumsi, keprihatinan, dan pertanyaan mereka akan memungkinkan kita untuk menafsirkan ayat-ayat tersebut dengan lebih baik bagi orang-orang dalam konteks kita. Hal ini akan membutuhkan latar belakang pengetahuan tentang pendengar kita. Kembali ke kitab Yunus, beberapa pertanyaan penafsiran dapat mencakup: Apakah kita lari dari Allah atau enggan mengikuti kehendak Allah dalam beberapa bidang kehidupan Kristen kita? Siapakah yang kita takuti? Tipe orang seperti apa yang sulit untuk dibagikan Injil? Apakah saya lebih mementingkan keselamatan orang lain atau kenyamanan saya sendiri? Siapakah yang perlu saya kasihi?

Related Posts