Beberapa lama orang tidak makan, lalu Paulus berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Saudara-saudara, seharusnya kalian menuruti nasihatku supaya kita tidak berlayar dari Kreta, dan dengan demikian kita terhindar dari bencana dan kerugian ini. Namun sekarang aku menasihati kalian agar tetap tabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kalian akan binasa, hanya kapal ini yang akan hancur. Malam tadi seorang malaikat dari Allah, yang aku sembah dan milik-Nya aku ini, berdiri di sisiku dan berkata: ‘Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar, dan Allah telah menganugerahkan kepadamu semua orang yang berlayar bersamamu.’ Karena itu, tabahkan hatimu, Saudara-saudara! Sebab aku percaya kepada Allah bahwa semuanya akan terjadi tepat seperti yang telah dikatakan kepadaku.”
(Kisah Para Rasul 27:21–25)
Kadang-Kadang, Mungkin, Kita Mengenal Pendengar Lewat Karunia Pengetahuan
Saya menempatkan cara mengenal pendengar yang satu ini di bagian terakhir karena dalam pengertian apa pun, hal ini sepenuhnya berada di luar kendali kita. Kita memang bisa selalu mengandalkan Allah untuk setia, tetapi kita tidak bisa mengandalkan Dia untuk selalu memberikan wahyu khusus. Dia tidak pernah berjanji akan melakukan hal itu. Di sisi lain, Allah kadang-kadang menyatakan sesuatu kepada para hamba-Nya ketika hal itu demi kebaikan tubuh Kristus dan demi kemuliaan-Nya.
Meskipun beberapa pengajar Alkitab menyangsikan bahwa Allah masih memberikan karunia seperti ini, saya tidak menemukan alasan kuat untuk percaya bahwa 1 Korintus 12:7–11 sudah tidak berlaku lagi:
“Kepada setiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain karunia berkata-kata dengan pengetahuan menurut Roh yang sama, kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan, kepada yang lain karunia untuk mengadakan mujizat, kepada yang lain karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia berkata-kata dalam bahasa roh, dan kepada yang lain karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.”
Apa yang dimaksud dengan “kata-kata pengetahuan” ini? Saya tidak bisa menjelaskan secara pasti. Namun apa pun bentuknya, karunia ini tidak akan pernah bertentangan dengan Alkitab, juga tidak setara dengan Alkitab seolah-olah bisa menjadi pelengkap normatif. Karena alasan inilah, pengetahuan semacam ini bukanlah sesuatu yang patut dikhotbahkan. Bahkan, pengetahuan seperti ini harus diuji dan bisa jadi harus ditolak (1 Tesalonika 5:21).
Yang paling saya bisa katakan dengan nyaman adalah bahwa kadang-kadang para pengkhotbah menerima keyakinan tertentu tentang apa yang Allah sedang lakukan atau akan lakukan, yang kemudian membuka mata mereka untuk memahami ajaran Alkitab secara lebih dalam – hal-hal yang mungkin tidak akan mereka lihat jika Tuhan tidak memberikan pencerahan secara khusus. Jika Anda merasa memiliki karunia ini, gunakanlah dengan sangat hati-hati dan seperlunya!
Ketika Anda berdoa meminta Tuhan menunjukkan kitab mana yang harus Anda kupas berikutnya, jangan heran jika Anda merasa diyakinkan tentang satu kitab tertentu – dan ternyata kitab itu sungguh tepat untuk kebutuhan jemaat, dengan cara yang tidak mungkin Anda ketahui atau rencanakan sebelumnya. Ketika Anda mempelajari bagian-bagian untuk dikhotbahkan, jangan heran jika ada bagian tertentu yang seakan-akan disorot oleh Roh – dan ketika bagian itu dibukakan dengan jelas dan setia, bagian tersebut berbicara langsung kepada situasi para pendengar.
Tuhan, terima kasih atas semua karunia yang Engkau berikan. Terima kasih atas saat-saat ketika Engkau telah menolongku melihat sesuatu yang benar-benar akan kulewatkan seandainya Engkau tidak campur tangan dengan kasih karunia-Mu – karena Engkau mengasihi gereja-Mu dan menghendakinya bertumbuh ke dalam kepenuhan ukuran Kristus. Amin.
