“Hendaklah kamu bebas dari cinta uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: ‘Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?’”
(Ibrani 13:5–6)
Firman Allah Mengajarkan Kita tentang Diri-Nya Sendiri
Bahwa firman Allah mengajarkan tentang sifat dan cara kerja Allah adalah sesuatu yang sudah umum diketahui, namun tetap penting untuk dikatakan. Terkadang, sifat Allah disebut secara eksplisit, seperti dalam Mazmur 46:1 yang secara lugas menyatakan:
“Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.”
Namun lebih sering, teks Alkitab sama jelasnya, tetapi atribut Allah hanya disebut secara sepintas, seperti dalam bagian dari surat Paulus kepada Titus berikut ini:
“Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus, untuk menumbuhkan iman umat pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran yang sesuai dengan ibadah, dalam pengharapan akan hidup yang kekal. Sebelum permulaan zaman telah dijanjikan oleh Allah, yang tidak berdusta, dan pada waktu yang ditentukan-Nya Ia menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan yang dipercayakan kepadaku menurut perintah Allah, Juruselamat kita.”
(Titus 1:1–3)
Bagian singkat ini menyampaikan jauh lebih banyak daripada sekadar menyatakan bahwa Allah tidak berdusta. Seorang pengkhotbah atau penafsir yang cermat akan mencari pernyataan-pernyataan seperti ini dan juga menyimpulkan secara sah tentang sifat dan cara kerja Allah. Misalnya, dari bagian ini kita bisa melihat bahwa:
- Allah memanggil dan memperlengkapi hamba-hamba-Nya (1:1),
- Allah membuat dan menepati janji-janji-Nya (1:2),
- Allah itu kekal (1:2),
- Allah bekerja menurut rencana yang memiliki waktu yang ditentukan (1:3),
- Allah mempercayakan tugas pemberitaan kepada hamba-hamba-Nya (1:3),
- Allah memilih umat untuk diselamatkan (1:1).
Dan masih banyak lagi yang bisa kita gali.
Karena Alkitab adalah penyataan diri Allah yang penuh kasih karunia, dan melalui firman itu kita mengenal Dia, maka masuk akal jika kita meminta kepada-Nya agar menunjukkan apa yang ingin Ia nyatakan tentang diri-Nya setiap kali kita membaca atau mengkhotbahkan firman-Nya.
Jadi, Tuhan, tolonglah aku agar membaca dan mempelajari setiap teks firman-Mu secara teologis. Bukalah mataku untuk melihat hal-hal yang indah tentang Engkau sendiri. Amin.