Hari 84: Kita Mengenal Para Pendengar dengan Mendengarkan Laporan Saksi Mata

Saudara-saudara, aku telah diberitahu oleh orang-orang dari keluarga Kloë bahwa ada perselisihan di antara kamu. Yang aku maksud ialah bahwa kamu masing-masing berkata: “Aku dari golongan Paulus,” atau “Aku dari golongan Apolos,” atau “Aku dari golongan Kefas,” atau “Aku dari golongan Kristus.”
(1 Korintus 1:11–12)

Kita Mengenal Para Pendengar dengan Mendengarkan Laporan Saksi Mata Secara Bijaksana

Ketika orang-orang dari keluarga Kloë menyampaikan rincian masalah yang terjadi di Korintus, Paulus mendengarkannya dan berbicara secara tepat ke dalam situasi tersebut. Ia tidak akan bisa menanggapi masalah itu seandainya ia tidak memperhatikan laporan yang ia terima. Ini bukanlah contoh satu-satunya. Surat-surat kepada jemaat Tesalonika dibentuk berdasarkan laporan Timotius mengenai keadaan mereka di sana. Laporan itu tidak hanya mendorong Paulus untuk memuji Allah atas apa yang sedang dikerjakan-Nya secara nyata (1 Tesalonika 1), tetapi juga membuat Paulus membela pelayanannya (1 Tesalonika 2) serta menanggapi kekeliruan doktrinal dan perilaku (dalam bagian-bagian lain surat tersebut).

Tentu saja, tidak semua laporan itu benar. Ingatlah Nehemia 6:5–8:

Lalu untuk kelima kalinya Sanbalat mengirim pembantunya kepadaku dengan pesan yang sama, dan di tangannya ada surat terbuka yang berbunyi:

“Telah terdengar di antara bangsa-bangsa – dan Gesyem juga berkata demikian – bahwa engkau dan orang-orang Yahudi bermaksud memberontak, dan oleh sebab itu engkau membangun kembali tembok. Menurut kabar itu, engkau akan menjadi raja mereka. Bahkan engkau telah mengangkat nabi-nabi untuk memberitakan tentang engkau di Yerusalem: ‘Ada raja di Yehuda!’ Sekarang berita ini akan sampai kepada raja. Oleh sebab itu, mari kita berunding.”

Aku mengirim balasan kepadanya: “Tidak ada sesuatu pun seperti yang engkau katakan itu terjadi; engkau mengada-ada saja.”

Jadi, mintalah kepada Tuhan agar Dia memberikan hikmat untuk membedakan, konfirmasilah apa yang kamu dengar, dan jangan berasumsi sembarangan. Namun bila kamu telah memiliki fakta yang tak tergoyahkan, biarkan terang firman Tuhan bersinar ke setiap bagian kehidupan setiap orang.

Tuhan, berikanlah aku hikmat untuk membedakan apa yang sedang terjadi dalam jemaat maupun dalam kehidupan pribadi setiap orang, agar aku dapat menyampaikan firman yang tepat pada waktunya setiap kali aku berkhotbah. Amin.

Related Posts