HARI 79: Kita Harus Mengenal Para Pendengar Kita

“Sebab kami tidak menulis sesuatu kepadamu yang tidak dapat kamu baca atau pahami.”
(2 Korintus 1:13a)

Kita Harus Mengenal Para Pendengar Kita

Tanggung jawab penting untuk mengenal para pendengar kita agar kita dapat berbicara dengan cara yang dapat mereka pahami mencakup setidaknya empat hal:
(1) memahami antropologi Alkitabiah yang menggambarkan karakteristik manusia secara universal;
(2) menempatkan diri kita pada posisi mereka;
(3) membedakan dan mendengarkan secara kritis laporan dan wawasan dari orang lain; dan
(4) belajar langsung dari para pendengar itu sendiri.

Semua praktik ini membentuk pelayanan pemberitaan Paulus. Sebagai contoh, ia menjelaskan mengapa ia menggunakan analogi ketika berkomunikasi dengan para pendengarnya:

“Aku mengatakan ini dengan cara manusia karena kelemahan dagingmu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kepada kedurhakaan, demikian sekarang serahkanlah anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kepada pengudusan.”
(Roma 6:19)

Identifikasi Paulus dengan para pendengarnya demi Injil adalah strategi yang disengaja:

“Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku dapat memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku dapat memenangkan orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat—sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat—supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat—sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus—supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang lemah, supaya aku dapat memenangkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.”
(1 Korintus 9:19–23)

Kita memiliki tanggung jawab terhadap para pendengar kita untuk benar-benar mempelajari mereka, membaca, berpikir, berdiskusi, dan mencari informasi terbaik yang tersedia, sambil hanya menerima apa yang sesuai dengan kebenaran Kitab Suci.

Sebagai contoh, ketika Paulus menyadari adanya ketidaktahuan di antara jemaat Korintus, ia langsung menanggapinya:

“Sebab, saudara-saudara, aku mau supaya kamu mengetahui bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melewati laut.”
(1 Korintus 10:1)

“Sekarang mengenai karunia-karunia Roh, saudara-saudara, aku tidak mau kamu tidak mengetahuinya.”
(1 Korintus 12:1)

“Sadarlah kembali sepatutnya dan jangan berbuat dosa lagi. Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu.”
(1 Korintus 15:34)

Tuhan, bukalah mata dan telingaku untuk memahami mereka yang Kau panggil untuk aku khotbahi. Lindungilah aku dari asumsi-asumsi yang keliru tentang mereka, dari generalisasi yang tidak sah, dan dari penerimaan yang naif terhadap laporan yang tidak benar. Tolong aku untuk bersedia bertumbuh dalam pengetahuan dan kasihku kepada para pendengarku. Amin.

Related Posts