“Sebab yang kami tulis kepadamu tidak lain dari apa yang dapat kamu baca dan pahami.”
(2 Korintus 1:13a)

Alkitab Dapat Dipahami

Kecukupan Kitab Suci bukan hanya berarti bahwa Alkitab mencakup semua topik yang perlu diketahui oleh orang Kristen, atau bahwa Alkitab mendorong kita untuk taat, memberikan teladan yang cukup untuk diikuti, menyuplai kuasa supranatural untuk hidup Kristen, dan akhirnya menunjuk kita kepada Allah yang mencukupi segala sesuatu. Kecukupan itu juga berarti bahwa Alkitab cukup jelas untuk dipahami.

Para perumus Westminster Confession of Faith menyatakan kebenaran ini dengan sangat baik:

“Segala sesuatu dalam Kitab Suci tidaklah sama jelasnya dengan yang lain, dan tidak semua sama terang bagi semua orang (2 Ptr 3:16); namun hal-hal yang perlu diketahui, dipercayai, dan ditaati untuk keselamatan, telah dijelaskan dan dibukakan sedemikian rupa dalam sebagian Kitab Suci, sehingga bukan hanya orang yang terpelajar, tetapi juga orang yang tidak terpelajar pun, dengan menggunakan sarana biasa secara sungguh-sungguh, dapat memahami hal-hal tersebut dengan cukup (Mzm 119:105, 130).”

Alkitab menjelaskan dirinya sendiri dengan cukup baik, bahkan ketika kita tidak memiliki sumber tambahan seperti tafsiran, kamus Alkitab, atau buku-buku teologi. Kita tetap dapat memahami cukup baik untuk mempercayai Allah, menaati-Nya, dan menjelaskan firman-Nya kepada orang lain. Ini bukan berarti kita harus mengabaikan sumber-sumber sekunder itu—sama seperti tukang kayu yang tidak mungkin bekerja tanpa alat—tetapi kita harus ingat bahwa alat-alat ini bersifat sekunder, bukan utama.

Tugas kita adalah menjadi orang yang akrab dengan Alkitab secara menyeluruh. Semakin kita mempelajari seluruh Alkitab, semakin jelas isinya bagi kita. Memori kita memang tidak akan menggantikan konkordansi yang baik, tetapi makin banyak kita mengisi pikiran dengan isi Alkitab, makin sedikit pula ketergantungan kita pada alat bantu. Ayat-ayat yang jelas akan menerangi ayat-ayat yang lebih sulit. Bagian pengajaran yang lugas akan membantu kita memahami pelajaran-pelajaran yang lebih tersirat dalam narasi. Teks-teks yang literal akan menjadi dasar yang aman bagi penafsiran bagian-bagian puitis, nubuat, dan apokaliptik.

Jika Anda memiliki banyak buku dan akses ke sumber-sumber berkualitas tinggi di internet, bersyukurlah kepada Tuhan atas karunia yang Ia berikan kepada gereja dan gunakanlah dengan kerendahan hati dan hikmat, seolah-olah orang-orang yang menulis dan menyusunnya sedang mengajar Anda secara langsung. Jika akses Anda terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, jangan biarkan itu menjadi hambatan. Anda adalah bagian dari komunitas pewarta setia yang telah melayani gereja selama berabad-abad. Kita tidak bermegah dalam ketidaktahuan, tetapi kita juga tidak menjadi budak karenanya selama kita memiliki akses langsung kepada Kitab Suci.

Doa:

Terima kasih Tuhan karena Engkau telah menjadikan firman-Mu cukup jelas sehingga aku bisa memahaminya—jika aku bersedia membaca dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Tolonglah aku hari ini untuk melihat apa yang setiap teks katakan dan lakukanlah dalam hidupku. Amin.

Related Posts