“Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah terhadap siapapun juga. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”
(Kisah Para Rasul 20:26–27)
Beritakan Seluruh Firman Allah
Pada masa awal kehidupan gereja, malaikat Tuhan membebaskan para rasul dari penjara umum di Yerusalem dan mengutus mereka kembali ke Bait Allah untuk memberitakan — secara harfiah — “seluruh perkataan tentang hidup ini.” Kita membaca hal ini dalam Kisah Para Rasul 5:17–20:
“Akan tetapi Imam Besar dan semua orang yang menyertainya, yaitu anggota mazhab Saduki, menjadi iri hati, lalu mereka menangkap rasul-rasul itu, dan menempatkan mereka di penjara umum. Tetapi pada malam hari seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka keluar, serta berkata: ‘Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup ini kepada orang banyak.’”
Implikasinya jelas: memberitakan hanya pesan dasar yang diperlukan untuk dilahirkan kembali tidaklah cukup. Orang-orang perlu belajar seluruh hal mengenai kehidupan baru ini. Para pemimpin gereja harus memperhatikan kebutuhan ini, dengan memberitakan seluruh firman yang telah Allah berikan.
Kolose 1:24–25 menjelaskan bahwa pemberitaan ini mencakup lebih dari sekadar kata-kata:
“Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan apa yang kurang pada penderitaan Kristus, aku lengkapi dalam dagingku untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayannya sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman Allah dengan sepenuhnya kepada kamu.”
Paulus melihat dirinya sebagai pelayan gereja berdasarkan penugasan dari Allah. Tugas khususnya adalah — secara harfiah — “menggenapi firman Allah.” Ia melakukan ini dengan menjalani hidup yang mencerminkan salib, memberi ekspresi nyata dan langsung pada kehidupan yang telah diubah oleh firman itu. Paulus juga “menggenapi” firman Allah dengan terus menguraikan misteri Kristus di dalam kita, pengharapan akan kemuliaan. Artinya, ia taat menjalankan tugas itu, seperti dijelaskan dalam ayat 28–29:
“Dialah yang kami beritakan, dengan menasihati dan mengajar setiap orang dalam segala hikmat, untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah tujuan aku berjerih lelah dan berjuang dengan segala tenaga yang dikaruniakan Kristus dan yang bekerja dengan kuat di dalam aku.”
Terima kasih, ya Bapa, atas kelengkapan Injil-Mu yang begitu menyeluruh. Karena Engkau mengasihi seluruh dunia, Engkau mengutus Anak-Mu yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Engkau mengilhamkan seluruh firman-Mu — kedua perjanjian dan setiap kata — supaya tidak ada yang binasa, tetapi semua datang kepada pertobatan. Buatlah aku lebih setia menggali kekayaan setiap firman-Mu agar aku dapat melakukan bagian-ku dengan setia untuk memberitakan setiap bagian dari pesan-Mu kepada setiap makhluk di bawah kolong langit. Amin.