ALIRAN-ALIRAN PENAFSIRAN: ANTIOKHIA VERSUS ALEXANDRIA

Dua aliran penafsiran muncul pada abad kedua, dan keduanya terus menjadi ciri dari dua pendekatan yang luas dalam menafsirkan Kitab Suci: Aliran Antiokhia di Syria, yang memperjuangkan penafsiran Alkitab secara harfiah, dan Aliran Aleksandria di Mesir, yang menganut hermeneutika alegoris. Perbedaan intelektual yang tajam antara kedua mazhab ini sangat signifikan dalam hal penafsiran pribadi atau penafsiran untuk khotbah.

Asal kata hermeneutika atau penafsiran berasal dari Hermes, “pembawa pesan para dewa Yunani.” Raymond Bailey menjelaskan, “Hermes menciptakan bahasa sebagai sarana untuk mencapai misinya. Dia tidak akan mengungkapkan pesannya kepada siapa pun kecuali kepada orang yang dituju; oleh karena itu, bahasa memiliki ambiguitas yang cukup untuk kesalahpahaman. Pengkhotbah adalah seorang utusan yang ditugaskan secara ilahi untuk menyampaikan pesan yang benar kepada orang-orang yang dituju.”  Untuk menyampaikan pesan pada masa kini, seseorang harus menjadi penafsir yang setia terhadap Kitab Suci, entah dia menganut filsafat Antiokhia atau Aleksandria.

Related Posts