Hari 4
“TUHAN telah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa, pelaksana-pelaksana firman-Nya, yang mendengarkan suara firman-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hamba-hamba-Nya yang melakukan kehendak-Nya. Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!”
(Mazmur 103:19–22)
Orang Kristen bukanlah kaum deis—yakni mereka yang percaya bahwa Allah menciptakan alam semesta namun setelah itu tidak lagi campur tangan di dalamnya. Keterlibatan Allah yang aktif dalam dunia-Nya sangat menentukan cara kita mendekati pelayanan firman. Salah satu bagian Alkitab yang dengan jelas menghubungkan karya penciptaan Allah dengan karya-Nya masa kini adalah Ibrani 1:1–2:4:
“Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Anak itu adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah, dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.”
Penulis Ibrani menekankan bahwa Yesus adalah Firman terakhir dari Allah. Firman ini bukanlah suara biasa—ini adalah suara yang dahulu menciptakan alam semesta dan yang sekarang menopangnya. Yesus bukan hanya alat penciptaan, tetapi juga cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud-Nya yang sempurna. Ia adalah Allah yang takhta-Nya kekal selama-lamanya (Ibr. 1:8).
Ketika jemaat mula-mula menghadapi tekanan hebat dan godaan untuk kembali ke Yudaisme sebagai bentuk perlindungan dari penganiayaan, mereka diingatkan bahwa tidak ada jalan untuk kembali. Allah telah berbicara secara definitif melalui Kristus, dan Firman-Nya itu menopang segalanya dengan kuasa-Nya. Firman itu bukan semata-mata ajaran pribadi atau kepercayaan yang tertutup untuk kelompok tertentu. Firman itu bersifat ilahi, publik, dan kekal.
Ketika kita harus membayar harga karena menaati Injil—entah itu kehilangan rasa aman, kesehatan, harta, bahkan nyawa—kita dapat taat dengan keyakinan bahwa Firman itu berasal dari Allah yang menciptakan dan menopang segala sesuatu. Tak ada satu pun kekuatan yang dapat menggagalkan rencana-Nya.
Allah ingin kita memahami sumber dari firman yang agung ini. Ini bukan pesan biasa yang diturunkan oleh malaikat. Ketiga pribadi Allah Tritunggal terlibat dalam memberitakan Injil:
- Injil pertama kali diberitakan oleh Tuhan Yesus sendiri (Ibr. 2:3),
- Allah Bapa bersaksi tentang kebenarannya melalui tanda-tanda, mukjizat, dan berbagai mujizat,
- Roh Kudus memberikan karunia-karunia sesuai dengan kehendak-Nya (Ibr. 2:4).
Semuanya itu juga dikonfirmasi oleh saksi mata.
Jika firman itu cukup kuat untuk menopang alam semesta, kita seharusnya sungguh-sungguh memperhatikannya! Dan ketika kita berbicara atas nama Allah, kita menyampaikan Firman-Nya:
“Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.” (Ibr. 13:7a)
Ketika kamu tergoda untuk menarik diri ke dalam iman yang tertutup, menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, atau membiarkan orang lain membayar harga untuk ketaatan kepada Injil, ingatlah:
Allah sendiri telah berbicara secara final dalam Kristus, dan firman itu sekarang dipercayakan kepadamu.
Perhatikanlah. Biarkan firman itu bersuara melalui hidup dan perkataanmu.
Tetap setia dalam iman dan ketaatan.
Doa:
Bapa, Engkau layak menerima pujian kami, karena Engkau tidak meninggalkan ciptaan-Mu atau membiarkan kami berjalan sendiri.
Sebaliknya, Engkau datang kepada kami dalam pribadi Yesus, dan bersama-Nya Engkau mengutus Roh Kudus-Mu yang memberi hidup.
Kami mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian—buah bibir yang dengan terbuka mengakui nama-Mu.
Biarlah ingatan akan kasih setia-Mu yang tak tergoyahkan menjaga kami agar tidak menyimpang dari firman yang telah kami dengar.
Amin.