[ Sampah yang berubah menjadi manfaat ]
Wedang uwuh merupakan minuman khas dari Yogyakarta. Minuman ini dapat menghangatkan tubuh dan berkhasiat sebagai minuman yang mampu mengatasi masuk angin. Wedang uwuh terdiri dari secang, jahe, batang serai dll. Nama uwuh berarti “sampah”, dan memang kalau di lihat sepintas wedang uwuh tampak seperti minuman yang terdiri dari kumpulan “sampah” yang dimasukan dalam satu gelas.
Dari wedang uwuh ini kita dapat belajar bahwa yang “sampah” yang sebelumnya tidak terpakai sekarang dapat berubah menjadi minuman yang bermanfaat bagi tubuh. Tidak secara langsung bahan-bahan tersebut dapat langsung berguna, tetapi harus melalui tangan profesional yang mampu meracik ramuan tersebut agar menjadi bermanfaat bagi tubuh ketika dikonsumsi.
Kehidupan perjalanan iman kristen sama seperti wedang uwuh. Rasul Paulus berkata,”… Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah supaya aku memperoleh Kristus”. Kehidupan kita adalah kehidupan sampah, meskipun kita memiliki segala sesuatu di dunia ini.
Wanita yang memecahkan buli-buli minyak narwastu tahu persis makna sampah masyarakat dalam hidupnya. Masa lalunya adalah sampah bagi dirinya. Namun ditangan Allah, masa lalunya diubahkan menjadi masa depan yang membawa berkat bagi orang lain. Firman Tuhan mengatakan bahwa, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia” (Matius 26:13). Uwuh yang ada dalam kehidupan Paulus dan wanita pemecah narwastu telah bermafaat bagi sekelilingnya karena ada pribadi Yesus sebagai peracik ramuan yang baru.