Resensi Buku: Topical Preaching in a Complex World
Oleh Sam Chan & Malcolm Gill
Dalam dunia yang terus berubah, dengan realitas sosial, politik, dan budaya yang kian kompleks, bagaimana khotbah Kristen dapat tetap relevan tanpa kehilangan integritas teologisnya? Buku Topical Preaching in a Complex World menawarkan jawaban cerdas dan reflektif atas pertanyaan ini.
Ditulis oleh dua pengkhotbah dan pengajar berpengalaman, Sam Chan dan Malcolm Gill, buku ini menyadarkan kita bahwa khotbah topikal bukanlah musuh dari khotbah ekspositori. Sebaliknya, keduanya bisa saling melengkapi. Dengan gaya yang renyah dan penuh wawasan, penulis menuntun pembaca—terutama para pendeta dan pengajar—untuk menyusun khotbah yang relevan, namun tetap berakar pada Firman.
Buku ini menantang asumsi lama: bahwa hanya khotbah per ayat yang “setia” pada Alkitab. Chan dan Gill justru menunjukkan bahwa menyampaikan suara Tuhan dalam isu-isu yang sedang dihadapi jemaat—dari kecemasan, identitas, hingga teknologi—juga adalah bentuk kesetiaan pada panggilan pengkhotbah.
Bagi siapa pun yang terpanggil untuk berbicara tentang Kristus dalam dunia yang penuh kebisingan ini, Topical Preaching in a Complex World adalah buku yang bukan hanya perlu dibaca—tetapi dipraktikkan.
Latar Belakang Buku:
Buku ini muncul dari keprihatinan bahwa banyak khotbah topikal saat ini tidak cukup mendalam secara teologis, atau sebaliknya, terlalu akademis sehingga kehilangan relevansi bagi pendengar modern. Dalam dunia yang semakin kompleks secara sosial, budaya, dan etis, para pengkhotbah menghadapi tantangan untuk menyampaikan kebenaran Alkitab secara kontekstual, relevan, dan sekaligus setia pada maksud teks Kitab Suci. Buku ini bertujuan untuk menjembatani kebutuhan akan khotbah yang bersifat topikal tetapi tetap mengakar pada teks dan teologi yang sehat.
Masalah Buku dan Solusi dari Buku Ini:
Masalah utama yang diangkat buku ini adalah ketegangan antara khotbah ekspositori yang setia pada teks versus khotbah topikal yang menjawab kebutuhan nyata jemaat. Banyak pengkhotbah merasa harus memilih antara keduanya. Buku ini menawarkan sebuah pendekatan terpadu: bagaimana membuat khotbah topikal yang ekspositori, yaitu yang tetap memusatkan tema tertentu, tetapi dengan dasar penafsiran Alkitab yang kuat dan kontekstual. Solusi yang ditawarkan adalah sebuah model penyusunan khotbah yang dimulai dari identifikasi isu atau tema, lalu bergerak ke riset teologis dan eksposisi teks, hingga pada akhirnya disampaikan dalam bentuk komunikasi yang relevan bagi pendengar masa kini.
Topik Penting dari Buku Ini:
Definisi dan ruang lingkup khotbah topikal
- Bahaya dan keunggulan khotbah topikal
- Metode mengembangkan khotbah topikal yang ekspositori
- Peran hermeneutika dan teologi sistematika dalam khotbah topikal
- Penerapan prinsip apologetik dan komunikasi kontekstual dalam berkhotbah
- Contoh-contoh konkret dan struktur praktis khotbah topikal
- Integrasi antara kebutuhan jemaat dan suara profetis Alkitab
Saran dan Kesimpulan:
Buku ini sangat direkomendasikan bagi para pendeta, pengajar, dan siapa pun yang ingin berkhotbah dengan relevansi dan kedalaman. Penulis berhasil menyeimbangkan teori dan praktik, dengan bahasa yang jelas dan contoh konkret. Kelebihan buku ini terletak pada pendekatan yang tidak hanya “mengijinkan” khotbah topikal, tetapi mengajarkan bagaimana melakukannya dengan tanggung jawab teologis dan sensitivitas budaya. Buku ini menjadi jembatan penting antara dunia akademis dan dunia mimbar, antara suara Alkitab dan suara jemaat masa kini.
Tambahan panduan studi atau refleksi di akhir tiap bab bisa memperkaya buku ini sebagai bahan pelatihan atau diskusi kelompok.
Kesimpulan:
Buku Topical Preaching in a Complex World merupakan kontribusi penting dalam literatur homiletika kontemporer. Ia membuka ruang bagi khotbah yang setia pada Firman dan sekaligus menjawab realitas kehidupan modern.