“Jika seorang ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.” (Markus 10:43)
Refleksi:
Sebagai pengkhotbah, kita dipanggil untuk menjadi pelayan yang rendah hati. Dunia sering mengajarkan kita untuk mengejar posisi atau pengaruh, tetapi Tuhan memanggil kita untuk melayani dengan hati yang tulus. Kepemimpinan yang sejati bukanlah tentang kuasa atau pengaruh, melainkan tentang kesediaan untuk melayani orang lain, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun. Kita harus siap untuk merendahkan diri, bahkan saat kita berada di posisi yang lebih tinggi, dan menjadi contoh pelayan yang sejati bagi jemaat.
Penerapan:
Layanan Anda bukan tentang pengakuan atau keuntungan pribadi, tetapi tentang melayani orang lain dengan tulus.
Doa:
“Tuhan, ajar aku untuk menjadi pelayan yang rendah hati dan tulus. Berikan aku hati yang siap melayani dengan kasih tanpa mencari keuntungan pribadi. Dalam nama Yesus Kristus, aku berdoa. Amin.”