Ringkasan Buku:
CREATIVITY IN PREACHING – J. GRANT HOWARD
Untuk Pengkhotbah Pemula
1. Empat Komponen Dasar Khotbah
Howard menyebutkan bahwa khotbah sejati tidak terjadi tanpa keempat elemen ini:
- Teks Alkitab: Firman Tuhan yang menjadi fondasi.
- Jemaat: Orang-orang yang menerima dan merespons khotbah.
- Pengkhotbah: Pribadi yang menyampaikan pesan.
- Tindakan berkhotbah: Proses komunikasi dari teks kepada jemaat melalui pengkhotbah.
Kesimpulan awal: Kreativitas tidak boleh menggantikan keempat unsur ini, tetapi justru memperkaya dan menghidupkan semuanya.
2. Apa Itu Kreativitas dalam Berkhotbah?
- Kreativitas bukan soal “kecerdikan” atau menjadi “aneh”, tetapi cara baru dan segar dalam menyampaikan kebenaran yang lama.
- Tuhan adalah sumber kreativitas sejati – sebagai Pencipta, Dia memberi kita kemampuan untuk mencipta secara terbatas (imajinasi, ekspresi).
- Kreativitas adalah penggunaan hal yang sudah ada (teks, pengalaman, media, dll.) dengan cara yang relevan dan bermakna untuk jemaat.
3. Mengapa Kreativitas Penting dalam Khotbah?
- Karena jemaat hidup di dunia yang penuh suara dan gangguan, khotbah harus mampu menarik perhatian dan menyentuh hati.
- Kreativitas membantu menjembatani jarak antara:
- Dunia teks Alkitab dengan dunia pendengar saat ini.
- Isi pikiran pengkhotbah dengan kehidupan jemaat.
4. Cara Mengembangkan Kreativitas dalam Khotbah
Howard menyarankan pengkhotbah untuk:
- Merekonstruksi latar kehidupan teks secara imajinatif (misalnya: memvisualisasikan keadaan Paulus di penjara).
- Mengenali dan memahami kehidupan jemaat—apa yang mereka hadapi dan rasakan.
- Membagikan pengalaman pribadi sebagai pengkhotbah, tanpa memusatkan perhatian pada diri sendiri.
- Menggunakan media, ilustrasi visual, audio, cerita, dan bahkan alat peraga—dengan tujuan menerangi pesan Injil, bukan sekadar hiburan.
5. Keseimbangan Antara Kebenaran dan Kreativitas
- Howard menekankan: jangan pernah mengorbankan kebenaran Alkitab demi kreativitas.
- Kreativitas haruslah alat, bukan tujuan.
- Tujuan utama khotbah adalah kemuliaan Tuhan dan transformasi jemaat, bukan pertunjukan keterampilan.
6. Contoh Kreativitas Praktis
- Simulasi wawancara dengan tokoh imajiner (misalnya: “Dirk si Iblis”).
- Menghadirkan suara “hati nurani” melalui pengeras suara.
- Memberikan pertanyaan dalam buletin gereja untuk membangun antisipasi terhadap khotbah minggu depan.
- Menciptakan rangkaian tema dan simbol visual sepanjang bulan.
Penutup: Pesan untuk Pengkhotbah Pemula
- Berani bereksperimen dalam terang Firman Tuhan.
- Kreativitas bukan pengganti kedalaman rohani, tetapi cara untuk menghadirkannya dengan hidup.
- Khotbah bukan soal “menunjukkan diri”, tapi soal mengalirkan kebenaran Tuhan secara menyentuh dan relevan.