“Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu. Tinggal sesaat lagi dan dunia tidak akan melihat Aku lagi, tetapi kamu akan melihat Aku. Karena Aku hidup dan kamu pun akan hidup. Pada waktu itulah kamu akan tahu bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.” Yudas (bukan Yudas Iskariot) berkata kepada-Nya: “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku. Dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari Aku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu. Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
(Yohanes 14:18–26)

Salah satu pelayanan Roh Kudus yang paling mendasar bagi orang percaya adalah mengajar. Yesus sendiri menjanjikan bahwa Roh Kudus, Sang Penghibur, akan mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua yang telah Dia katakan. Pelayanan ini bukan hanya kepada para rasul pada zaman itu, tetapi terus berlangsung hingga sekarang kepada setiap orang percaya melalui kehadiran Roh di dalam kita.

Bagaimana Roh Kudus Mengajar Kita?

Roh Kudus melaksanakan pelayanan pengajaran ini dalam berbagai cara:

  1. Melalui guru-guru yang diberi oleh Tuhan kepada jemaat
    Dalam Efesus 4:11, 1 Timotius 3:2, dan Titus 1:9, kita melihat bahwa pengajaran adalah karunia penting dalam tubuh Kristus. Guru-guru ini kita dengarkan baik secara publik di kebaktian, maupun secara pribadi melalui bimbingan, mentoring, dan teladan hidup.
  2. Melalui persekutuan tubuh Kristus
    Roh Kudus menempatkan kita dalam komunitas iman. Kita belajar satu sama lain, bukan hanya melalui khotbah, tetapi juga melalui percakapan, nasihat, doa bersama, dan kehidupan bergereja sehari-hari. Penulis Ibrani menegur pembacanya karena “seharusnya pada saat ini kamu sudah menjadi pengajar” (Ibrani 5:12). Ini menunjukkan bahwa setiap orang percaya, seiring pertumbuhan rohani, seharusnya menjadi saluran pengajaran bagi yang lain.
  3. Melalui ketaatan dan kasih
    Seperti dikatakan Yesus, mereka yang mengasihi-Nya akan menuruti firman-Nya. Dalam ketaatan inilah kasih kepada Allah dinyatakan, dan Roh Kudus hadir untuk memperdalam pemahaman kita akan kebenaran yang ditaati.

Mengerti Kasih Allah Bersama Gereja

Salah satu aspek yang menakjubkan dari pelayanan Roh Kudus adalah bahwa Dia menolong kita memahami kasih Allah yang melampaui pengetahuan. Tapi perhatikan baik-baik apa yang Paulus tulis:

“…aku berdoa supaya kamu, berakar serta berdasar dalam kasih, bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus itu.”
(Efesus 3:17–18)

Kita tidak bisa memahami kasih Allah sendirian. Pemahaman itu datang “bersama-sama dengan segala orang kudus.” Mengapa? Karena kasih Allah bukan sekadar informasi untuk dipelajari, tetapi realitas yang harus dilihat, dirasakan, dan dibagikan dalam konteks komunitas.

Kita sering mengalami kasih Allah melalui sesama:

  • Saat seorang jemaat dengan murah hati menolong dalam kesulitan.
  • Ketika seorang teman menegur kita dalam kasih.
  • Ketika kita melihat anggota jemaat mengasihi orang lain secara tulus, walaupun kita bukan penerima kasih itu.

Pengalaman-pengalaman ini adalah ekspresi dari Roh Kudus yang mengajar kita tentang kasih Allah—melalui tubuh Kristus.

Kemuliaan bagi Allah

Paulus menutup doanya dalam Efesus 3 dengan kata-kata yang sangat menguatkan:

“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”
(Efesus 3:20–21)

Kuasa itu adalah Roh Kudus yang bekerja di dalam kita, mengajar, menolong, dan membentuk kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.

Doa:

Roh Kudus, ajarlah kami. Tuntun pikiran dan hati kami kepada seluruh kebenaran. Gunakan guru-guru-Mu, saudara seiman kami, bahkan pengalaman hidup sehari-hari untuk memperkenalkan kasih Allah yang luas, panjang, tinggi, dan dalam itu. Bentuklah kami menjadi komunitas yang memanifestasikan kasih Kristus, agar dunia melihat dan dimenangkan. Amin.

Related Posts