[ Identitas Pribadimu Melekat pada Tindakanmu]
Lontong balap adalah makanan khas Surabaya. Makanan ini adalah terdiri dari kecambah dan tentunya lontong yang diberi kuah, dan dicampur dengan lento (perkedel yang terbuat dari ketela) dengan tambahan petis. Beberapa penjual ada juga yang menambahi dengan sate kerang.
Mengapa disebut lontong balap?. Tentu karena terdapat lontong didalamnya, tetapi dari manakah asal kata balap itu?. Berdasarkan tradisi turun-temurun, penambahan kata balap terjadi karena penjual tersebut memanggul sebuah kuali yang besar yang berisi kuah dan kecambah. Karena penjualnya terlalu berat membawanya menuju tempat berjualan, maka penjual itu terlihat buru-buru seperti orang yang sedang balapan.
Banyak orang memberikan label kepada kita seturut dengan apa yang kita kerjakan. Ada orang yang memanggil dirinya sebagai “Andi Komputer” karena Andi dikenal sebagai karyawan di sebuah perusahaan computer. Namun adapula yang memanggil dirinya sebagai “Andi Lele”, karena berprofesi sebagai penjual pecel lele, dan masih banyak lagi label yang diberikan dunia.
Di dalam Alkitab terdapat seorang tokoh bernama Bartimeus yang disebut si pengemis dan buta. Bartimeus dijuluki si pengemis dan buta karena ia berprofesi sebagai seorang pengemis dan memiliki keterbatasan fisik yaitu buta. Di saat yang berbeda, Allah memberikan identitas yang baru kepada Simon (rumput kering) menjadi Petrus (batu karang).
Identitas diri kita bergantung dari apa yang kita lakukan. Bahkan orang akan mengingat diri kita dari apa yang kita perbuat, demikian Allah memandang kita dari apa yang kita lakukan.