KHOTBAH YANG BAIK ITU DIHARGAI DAN DIPERLUKAN

Orang-orang di bangku gereja masih menghargai khotbah yang baik dan alkitabiah. Menurut Lydia Saad dalam survei Gallup, salah satu faktor terpenting mengapa jemaat menghadiri suatu gereja adalah karena khotbahnya, lebih khusus lagi, keinginan untuk mendengar “khotbah yang relevan dengan kehidupan (75%)” dan “khotbah yang mengajarkan Alkitab (25%).” 

Sebuah penelitian di Center for Excellence in Congregational Leadership mengungkapkan dengan jelas, menurut Bob Wells, bahwa “khotbah sangat berarti bagi para pendengar.”  Kenneth Carder dari Duke Divinity School mengamati bahwa “Tiga kualitas yang paling sering diinginkan oleh jemaat.  yang paling sering dicari dalam diri seorang gembala sidang yang baru adalah kasih dan kepedulian terhadap jemaat, pemahaman akan komitmen terhadap Injil, dan khotbah yang kuat.”

Para pengkhotbah dapat berbesar hati karena jemaat yang duduk di bangku gereja masih haus akan penjelasan Alkitab yang setia. Sama seperti anak yatim piatu yang kelaparan akan makanan fisik dan bahkan tidak menyadari bahwa mereka kekurangan gizi, umat Allah juga mengalami kelaparan dan merindukan untuk diberi makan dengan seluruh nasihat Allah. Mereka ingin tahu bagaimana Alkitab terhubung dan berbicara dalam kehidupan sehari-hari mereka – sukacita, kesedihan, pertanyaan, dan keprihatinan mereka. Para pengkhotbah memiliki hak istimewa untuk melayani gereja sebagai ahli gizi rohani. Mengkhotbahkan kebenaran Allah dengan setia minggu demi minggu memampukan kita untuk memberi makan domba-domba kita dengan makanan yang seimbang untuk memelihara mereka dalam proses pengudusan.

Related Posts