Makan adalah kebutuhan bagi manusia, dengan makan manusia bisa melakukan banyak aktifitas. Pada jaman sekarang, makan bukan lagi hanya sebagai pemenuhan kebutuhan jasmani semata, namun juga makan sudah dijadikan sebagai alat untuk menjalin relasi dengan rekan bisnis hingga orang yang kita cintai. Berbagai permasalahan dan tukar pendapat bisa dilakukan di meja makan.

Alkitab menghubungkan makanan dengan kerajaan Allah. Salah satu ujian yang diberikan oleh Iblis kepada Yesus ketika Ia puasa 40 hari, yaitu mengubah batu menjadi roti. Bahkan Tuhan Yesus pun mengajarkan dalam Yoh 4:34 “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku …” Seakan-akan Ia mengingatkan pada saat kita menyantap sajian masakan, kita mengingat relasi dengan Tuhan dan sesama sekaligus kehendak Allah dalam hidup kita dan dengan sesama.

Dalam kehidupan gereja mula-mula, makan merupakan sarana untuk berkumpul dan bersatu dengan sesama sekaligus pembinaan iman umat, seperti yang tercatat dalam Kis 2:46 … Dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati … Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Dengan demikian, makan tidak hanya untuk kepuasan diri kita, tetapi juga membantu kita untuk mengingat kasih Tuhan dan berbagi dengan sesama. Selamat makan.

Related Posts